MOLAP, ROLAP dan HOLAP.

Sebelum membahas lebih jauh pengertian dari judul diatas, ada baiknya kita review sedikit pengertian dari OLAP itu sendiri. OLAP (On-Line Analytical Processing) adalah Database Multidimensional pada sistem analisa data tingkat lanjut yang mendukung pengambilan keputusan, bisnis model, dan aktifitas riset.

OLAP menyediakan cara untuk menampilkan data Multi Dimensional yang ada dalam Data Mart atau Data Warehouse, dengan OLAP dapat dibuat Cube yang mengorganisasikan data dan membuat summary data untuk query yang effisien.

Karakteristik OLAP
- Menggunakan teknik analisa data Multidimensional
- Menyediakan dukungan database tingkat lanjut
- User Interface yang mudah difahami.
- Mendukung arsitektur Client/Server

Dalam dunia OLAP, ada dua jenis teknik penyimpanan data yang utama: Multidimensional OLAP (MOLAP) dan Relational OLAP (ROLAP). Sedangkan gabungan antara keduanya dinamakan Hybrid OLAP (HOLAP). Ada beberapa istilah lain di dalam dunia OLAP yang merupakan perluasan dari MOLAP dan ROLAP yaitu DOLAP(Desktop OLAP), WOLAP(Web-base OLAP) dan RTOLAP(Real-Time OLAP). Dan berikut adalah perbedaan antara MOLAP dan ROLAP:


MOLAP
Ini adalah cara tradisional dalam analisis OLAP. Dalam MOLAP data disimpan dalam bentuk Multidimensional Database. Tidak seperti basis data relasional yang menyimpan data dalam jumlah baris dalam tabel, sebuah data multidimensional menyimpan data dalam sejumlah array multidimensional. Karena dimensi dapat diakses secara mudah, maka user dapat melakukan query pada basis data MOLAP dengan sangat cepat. Selain mengandung data mentah, basis data MOLAP juga mengandung agregasi data sehingga dapat memberikan respon yang cepat terhadap query.

Plus (+) :
– Performance hebat, karena MOLAP memang dibangun untuk pengambilan data yang cepat dan optimal.
– Dapat membentuk kalkulasi yang komplek dan cepat.

Minus (-) :
– Jumlah volume data yang dapat ditangani terbatas.


ROLAP
Merupakan cara lain yang digunakan untuk melakukan partisi menggunakan tabel relasional dalam data warehouse. Banyak orang berpendapat bahwa basis data yang dirancang secara khusus untuk sebuah keperluan analisis tidak dibutuhkan karena sebuah basis data relasional sudah cukup mampu untuk menampilkan data OLAP. Hal ini hanya berlaku pada tingkat tertentu saja, pada sebuah basis data yang terdiri dari ribuan atau ratusan ribu records maka menampilkan data OLAP akan menjadi sebuah masalah, karena banyak data yang harus diquery. Dan hal ini lah yang menjadi keterbatasan partisi ROLAP.

Plus (+) :
– Dapat menangani jumlah volume data yang sangat besar, batasan ukuran volume data yang ditangani pada
teknologi ROLAP adalah batas dari volume dari Relational Database yang dipakai. Dengan kata lain pada ROLAP sendiri tidak ada batasan volume data.
– Dapat memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada Relational Database yang dipakai.

Minus (-) :
– Performance dapat lambat, karena setiap ROLAP report pada dasarnya adalah SQL Query pada Relational Database, waktu query dapat lebih lama jika volume data semakin besar.
– Fungsi SQL yang terbatas, karena teknologi ROLAP terutama tergantung pada pembentukan statement Query pada Relational Database, dan tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan SQL Statement. ROLAP vendor telah mengantisipasi resiko ini dengan cara membuat Tool out-of-the-box untuk fungsi-fungsi yang kompleks bahkan memungkinkan user untuk mendefinisikan fungsi-fungsi yang dibutuhkannya sendiri.


HOLAP
Hybrid OLAP,  menggabungkan kedua teknologi diatas. HOLAP menggunakan Relational Database untuk menyimpan Detail data dan menggunakan Multidimensional Database untuk menyimpan Aggregate-nya. HOLAP services dapat menggunakan data MOLAP dan ROLAP secara simultan untuk memecahkan suatu query.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar